Sumbawa Dilanda Banjir Bandang Dahsyat, 2 desa Terendam Ini Harapan Solusi Anggota DPRD Ida Rahayu

Sumbawa Dilanda Banjir Bandang Dahsyat, 2 desa Terendam Ini Harapan Solusi Anggota DPRD Ida Rahayu
Oleh:Vina oktadentari
(Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Teknologi Sumbawa)
Sumbawa. Amarmedia.co.id - Desa Kerato Dusun Sering Ai Mata dan Desa Nijang Kecamatan Unter Iwes Kabupaten Sumbawa, pada Minggu 29 Desember 2024, pukul 19.00 sampai 23.00 WITA lalu mengalami banjir bandang yang mengakibatkan puluhan rumah warga terendam yang berasal dari luapan kali Ai poleng dan kali Ai beta. Banjir Bandang ini terjadi akibat hujan lebat di wilayah Hulu sehingga menyebabkan kali di dusun sering ai mata dan desa Nijang meluap dan membanjiri ratusan rumah milik warga.
Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Sumbawa, puluhan rumah warga di dusun Sering Ai Mata desa Kerato dan tiga dusun di desa Nijang tergenang air yang mengakibatkan dua rumah rusak ringan, dan beberapa tembok pagar rumah warga rusak berat akibat meluapnya air kali tersebut, atas hal tersebut warga-warga ada yang bertahan di rumah masing-masing dan ada pula warga yang mengungsi ke rumah keluarga yang tidak terkena banjir bandang. Syukurnya tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerugian yang belum di ketahui karena masih dalam pendataan.
"Banjir ini terjadi di dua desa di kecamatan Unter Iwes yakni desa Kerato dusun Ai Mata terdampak sebanyak 105 jiwa dari 35 kepala keluarga (KK) selain itu banjir juga merendam satu pondok pesantren dan merusak 1 rumah, pagar tembok dan tanggul" urai Kalak BPBD Nurhidayat ST Senin (30/12/2024)
Kemudian lanjutnya, Sementara di desa Nijang terjadi di 3 dusun yakni dusun nijang bawah sebanyak 39 jiwa dari 13 KK, dusun nijang tengah sebanyak 20 jiwa dari 9 KK dan dusun nijang atas sebanyak 82 jiwa dari 23 KK dan satu rumah rusak ringan.
Pemantauan dan evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan dari BPBD, TNI, Polri, serta relawan lokal. Bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan juga mulai disalurkan ke lokasi terdampak.
Banjir ini menjadi pengingat pentingnya upaya mitigasi bencana, termasuk menjaga kelestarian hutan dan memperbaiki sistem drainase untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Tanggapan Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa
Atas kejadian Ini Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa Ida Rahayu SAP ditemui penulis berita Sabtu 11 Januari 2025, menyampaikan keprihatinan atas kejadian banjir yang hampir setiap tahun melanda wilayah tersebut. Ia menekankan pentingnya persiapan dana bantuan dari Pemerintah Daerah untuk menghadapi bencana ini.
"Kami mengamati pasca banjir tersebut bantuan Pemerintah minim sekali, banyak warga korban banjir yang tidak mendapatkan. Semestinya ketika terjadi banjir dapat menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT).
Ida Rahayu juga menyoroti perlunya solusi jangka panjang, seperti pembangunan drainase yang lebih besar dan dalam dari Dusun Sering ke Sungai Brang Bara untuk mengurangi debit air. Ia berharap pemerintah pusat dapat segera merealisasikan proyek ini pada tahun 2026. Selain itu, Ida Rahayu juga menyarankan dilakukannya reboisasi untuk mengatasi masalah gundulnya gunung.
"Banjir di wilayah Unter Iwes dan Labuhan Badas menjadi masalah kronis yang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah, maka salah satu solusi jangka panjang adalah Pembangunan drainase yang lebih memadai dan reboisasi dianggap sebagai langkah penting untuk mengatasi masalah banjir secara fundamental" ujarnya
Kemudian lanjutnya, belum lama ini telah ada pertemuan antara pihak Kecamatan Unter Iwes dengan Pegawai BWS NTB, untuk mendapatkan solusi yang efektif.
"Untuk mengurangi debit air yang turun ke jalan maka harus dibangun drainase dari Dusun Sering Desa Kerato ke Brang Bara dan juga Drainase Dan Pelebaran dan pengerukan Drainase Dam Aji yang melintasi di Desa Nijang. Kami berharap BWS membahas hal ini ke pemerintah pusat, agar membuat drainase dam aji lebih besar dan diperdalam. Karena kalau dikeruk saja tanpa memperbesar maka tetap drainase itu akan dipenuhi sedimentasi. Kalau persolan ini tidak diperhatikan makan banjir akan melanda wilayah tersebut lagi. pungkasnya (AM/Vina)
What's Your Reaction?






