Di Balik Ladang Padi Melimpah: Krisis Pangan dan Solusi Cerdas di Ropang

Di Balik Ladang Padi Melimpah: Krisis Pangan dan Solusi Cerdas di Ropang
Sumbawa.Amarmedia.co.id – Kecamatan Ropang Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu daerah penghasil pangan yang luar biasa. Bahkan untuk produksi padi atau beras terbilang surplus.
Kendati demikian Ropang tidak memiliki stok pangan, sehingga pada waktu-waktu tertentu, masyarakat setempat kesulitan pangan. Kondisi ini diakui Koordinator BPP Kecamatan Ropang, Masujam SP.
Ditemui usai Launching Pilot Project Sumbawa Program Kerjasama Ketahanan Pangan Nasional di Kecamatan Ropang, Sabtu (4/1/25), Masujam menyebutkan Ropang termasuk salah satu penghasil beras berkualitas.
Setiap tahunnya Ropang menghasilkan 8.000 lebih ton beras termasuk 6.269,9 Ton untuk musim tanam pertama (MT I). Produksi ini surplus jika dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
“Produksi ini berasal dari luas area tanam di Kecamatan Ropang mencapai 1.253,98 hektar untuk lahan tadah hujan dan irigasi, perkebunan 369.000 hektar dan tegalan siap tanam untuk padi gogo dan jagung seluas 776,82 hektar. Bahkan ada rencana dalam waktu dekat cetak sawah untuk penambahan luas baku,” ungkapnya.
Kendati surplus produksi, Masujam mengaku, Ropang tidak memiliki stok atau cadangan pangan. Pasalnya, semua hasil panen petani Ropang dijual keluar untuk kebutuhan pabrik.
Ke depan, kondisi ini tidak akan terjadi. Sebab salah satu pengusaha local, Fery Irawan, akan membangun pabrik Rice Milling Unit (RMU) berkapasitas 2 ton per jam. RMU dapat membantu petani dalam penggilingan padi dan menghasilkan beras berkualitas premium.
Keberadaan RMU ini, lanjut Masujam, didukung dengan alat pengering (driyer) berkapasitas 10 ton yang sudah ada sebelumnya dan merupakan bantuan dari pemerintah. “Dengan terbangunnya RMU di Ropang nanti, beras-beras petani tidak lagi ‘dibuang’ keluar. Semua akan diolah di sini (Ropang),” kata Masujam.
Ia pun optimis, Ropang menjadi penghasil beras terbesar. Tidak hanya menjadi daerah cadangan pangan tapi juga mampu memenuhi suplay pangan bagi kebutuhan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.
“Insya Allah warga Ropang tidak lagi sebagai penerima raskin karena sudah mampu memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri,” demikian Masujam. (AM/SR)
What's Your Reaction?






