Penanganan dari Hulu ke Hilir: Komitmen NTB dan Pusat Wujudkan Pengelolaan Sampah yang Mandiri Energi

amramr
Oct 13, 2025 - 18:04
Oct 13, 2025 - 18:04
 0  6
Penanganan dari Hulu ke Hilir: Komitmen NTB dan Pusat Wujudkan Pengelolaan Sampah yang Mandiri Energi

Penanganan dari Hulu ke Hilir: Komitmen NTB dan Pusat Wujudkan Pengelolaan Sampah yang Mandiri Energi

Lombok Barat.Amarmedia.co.id –Komitmen kuat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengatasi masalah sampah secara inovatif menjadi fokus utama kunjungan kerja Menteri Lingkungan Hidup dan Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, ke Nusa Tenggara Barat. Lawatan ini menegaskan bahwa masa depan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan terletak pada kesadaran kolektif dan teknologi cerdas.

Dalam kunjungannya pada 11-12 Oktober 2025, yang didampingi Plt. Kepala Dinas LHK NTB, Ir. Ahmadi, S.P, Menteri Hanif menyambangi berbagai titik konservasi, mulai dari Pantai Bintang di Lombok Utara hingga Tempat Pembuangan Sampah Akhir Regional (TPAR) Kebon Kongok di Lombok Barat.

Kesadaran Kolektif dan Solusi di Hulu

Menteri Hanif menekankan bahwa sehebat apa pun teknologi di hilir, kesadaran masyarakat di hulu tetap menjadi kunci utama. Ia secara khusus menyoroti pentingnya menjaga kebersihan pantai dan laut dengan tidak membuang sampah plastik sembarangan.

Saat meninjau TPAR Kebon Kongok, Menteri Hanif memberikan apresiasi atas pengelolaan yang sudah maksimal, namun memberikan tantangan. "Pengelolaannya sudah maksimal, namun sampahnya harus selesai di Hulu" ungkapnya.

Dirinya juga memastikan fasilitas pengolahan sampah di NTB harus berjalan efektif sesuai prinsip "Sanitary Landfill", memastikan standar pelestarian lingkungan terpenuhi.

Visi Gubernur: Sampah sebagai Sumber Energi dan Solusi Manajemen Cerdas

Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, menyambut baik tantangan tersebut dan mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi telah mencanangkan visi pengelolaan sampah yang lebih futuristik, berfokus pada manajemen cerdas (Wise Management).

Gubernur Iqbal mengakui kompleksitas masalah, termasuk masalah pengangkutan yang menjadi "kollektor masalah". Untuk itu, ia kini tengah berupaya keras mencari teknologi yang tidak hanya menanggulangi sampah, tetapi mampu memberikan nilai tambah.

“Saat ini saya berpikir keras, agar Wise Management. Mencari teknologi yang bisa memproduksi energi tanpa deduksi [tanpa pengurangan mutu/bahan baku] sehingga dapat mengalihkannya ke infrastruktur,” pungkas Gubernur.

Visi ini menunjukkan komitmen NTB untuk tidak hanya memindahkan masalah sampah, tetapi mengubahnya menjadi faktor pengembalian (comeback factor) berupa sumber energi terbarukan. Saat ini, menurut Gubernur, baru Mataram yang telah memiliki teknologi produksi energi tanpa deduksi tersebut.

Kunjungan ini memberikan gambaran bahwa dengan komitmen kuat dari pemerintah pusat dan daerah, didukung kesadaran masyarakat, NTB dapat menjadi pelopor dalam mewujudkan lingkungan yang lestari dan mandiri energi. (AM)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow