Didatangi Dewan Pendidikan, Belasan Sekolah di Moyo Utara Sampaikan Keluhannya untuk Pemda Sumbawa

Aug 2, 2024 - 07:46
 0  23
Didatangi Dewan Pendidikan, Belasan Sekolah di Moyo Utara Sampaikan Keluhannya untuk Pemda Sumbawa
Kunjungan Kerja Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa ke Kecamatan Moyo Utara

Didatangi Dewan Pendidikan, Belasan Sekolah di Moyo Utara Sampaikan Keluhannya untuk Pemda Sumbawa

Sumbawa. Amarmedia.co.id – Dewan Pendidikan Kabupaten Sumbawa (DPKS) mengunjungi sejumlah sekolah di wilayah Korwil Kecamatan Moyo Utara pada Kamis 1 Agustus 2024 untuk melihat langsung kondisi sekolah dan proses belajar mengajar.

Kunjungan kali ini di SDN Songkar Kecamatan Moyo Utara dihadiri oleh tiga anggota DPKS Sanapiah, S.Pd, Junaidah Iriani, S.Pd dan Erma Suryani M.Pd dan disambut oleh Korwil Moyo Utara Hj. Rabiatilserta 12 kepala sekolah. Dalam pertemuan tersebut, para kepala sekolah menyampaikan berbagai keluhan terkait sarana prasarana yang belum memadai agar dibantu perbaikannya oleh pemerintah daerah.

Dalam sambutannya Hj Rabiatil menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh Anggota Dewan Pendidikan yang bersedia melakukan kunjungan atau monitoring ke sekolah wilayah koordinasinya yakni Moyo Utara. Semua kepala sekolah di wilayah Moyo Utara dihadirkan untuk menyampaikan persoalan atau kendala yang dihadapi di sekolahnya masing-masing. 

 

Pada kesempatan itu, Kepala SDN Songkar, Drs. Halimah menyebutkan satu lokal gedung sekolah masih berstatus asset pemerintah pusat. Ia berharap gedung tersebut bisa dialihkan menjadi aset kabupaten sehingga bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh sekolah. Pasalnya sekolahnya masih kekurangan ruangan guru dan kepala sekolah. 

Kemudian Kepala SDN Ai Bari, Sofyan, S.Pd menyampaikan bahwa sekolahnya tidak memiliki tenaga pendidik (guru) untuk mata pelajaran PKN, dan tenaga kependidikan (tendik). Semua kegiatan dan pekerjaan pada tendik dikerjakan oleh guru. Sofyan juga mengaku sekolahnya belum memiliki rumah dinasdan tempat singgah para guru. Sebab banyak guru di SDN Ai Bari berasal dari daerah luar Moyo Utara seperti Plampang dan Kota Sumbawa. 

Yang sangat miris ungkap Sofyan, saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) belum lama ini. Sekolahnya tak satupun mendapat siswa baru karena semua mendaftar di SMP 1 Moyo Utara SATAP.  

Berikutnya, SDN Kukin yang diwakili guru setempat, Mustamin, S.Pd. Ia mengungkap kondisi ruangan guru yang sangat memprihatinkan. Sedangkan untuk pengembangan diri, Ia berharap kedepan ada pelatihan bagi gurunya berkaitan dengan peningkatan kemampuan dalam menyusun proses pembelajaran P5 terutama penerapannya dalam mata pelajaran PJOK. 

Di tempat yan sama, Kepala SDN Baru, Aminollah, S.Pd mengaku sekolahnya tidak memiliki ruang guru sehingga terpaksa memanfaatkan ruangan kelas. 

Kepala SDN Tahan, Elmiyati, S.Pd menyampaikan kondisi sekolahnya yang cukup mengenaskan. Jumlah ruangan sangat terbatas. Untuk menyiasatinya, satu ruangan digunakan oleh dua kelas dengan cara disekat. Kelas 1 dan kelas 2 hanya dipisahkan dengan triplek sehingga proses pembelajaran sering terganggu. “Sekolah kami juga tidak memiliki kamar mandi, dan tempat ibadah. Untuk melaksanakan sholat menggunakan ruangan kelas,” imbuhnya. 

Kepala SDN Penyaring, Eka Laelani, S.Pd. SD, menyampaikan saat ini dalam pembelajaran sekolahnya telah melakukan berbagai upaya peningkatan mutu. Di antaranya menjalin kerjasama dengan FKIP UNSA untuk pelatihan bagi gurunya. Sedangkan kondisi fisik sekolah cukup memprihatinkan. Tidak ada tutup jendela pada setiap ruangan. Yang paling mengkhawatirkan adalah tembok sekolah bagian belakang yang sudah ambruk. Untuk mengamankan barang elektronik sekolah agar tidak hilang, para guru sepakat untuk menitipkannya di rumah guru. “Semoga ke depan pemerintah bisa membantu,” pintanya. 

Berikutnya, Kepala SDN Limung, Syamsuddin, S.Pd yang mengaku masih terkendala dengan ketersediaan guru Bahasa Inggris. Dia berharap ada solusi untuk memenuhi kurikulum pendidikan terutama dalam memberikan pengetahuan Bahasa Inggris kepada siswa.

Sementara Kepala SDN Senampar, Sarjana, S.Pd, Kepala SDN Pungkit dan Kepala SDN Omo, berharap adanya realisasi bantuan dari pemerintah terkait ketersediaan sarana dan prasarana di sekolahnya yang sudah tidak layak. Seperti WC, ruang kelas dan tembok sekolah yang sudah roboh.

Semua kepala sekolah ini berharap melalui Dewan Pendidikan untuk semua aspirasi mereka bisa didengar oleh pemerintah mengingat dalam memajukan kualitas pendidikan tidak hanya dari proses belajar mengajar, melainkan juga dari ketersediaan sarana yang memadai. (AM)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow