Kinerja Saham Emas di BEI Melesat Pasca-Rally Harga Global: AMMN Tunjukkan Daya Tahan di Tengah Dinamika Pasar

Kinerja Saham Emas di BEI Melesat Pasca-Rally Harga Global: AMMN Tunjukkan Daya Tahan di Tengah Dinamika Pasar
Oleh Abdul Ma'ruf Rahmat
Jakarta.Amarmedia.co.id – Sektor saham pertambangan emas di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menjadi sorotan investor menyusul rally harga emas global. Lima emiten emas terbesar mencatatkan kenaikan signifikan dalam enam bulan terakhir, menegaskan peran logam mulia sebagai aset safe haven. Di tengah euforia pasar, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), perusahaan tambang yang beroperasi di Nusa Tenggara Barat, menunjukkan posisi unik dan fundamental yang kuat.
Dominasi Kinerja Saham Emas Melampaui 100%
Sejak pertengahan April 2025, pergerakan harga saham emiten emas mayoritas melesat tajam, didukung sentimen suku bunga dan potensi risiko ekonomi global. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) dan PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS) memimpin kenaikan enam bulanan, mencatatkan pertumbuhan fantastis:
ARCI memimpin dengan kenaikan harga sebesar 305,24% dalam enam bulan terakhir.
BRMS juga perkasa dengan kenaikan harga mencapai 195,77%.
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yang merupakan pemain utama di pasar logam mulia domestik, tidak kalah kuat dengan kenaikan harga sebesar 125,71%.
AMMN: Prospek Integrasi Hilirisasi Jadi Daya Ungkit
Di tengah persaingan ketat tersebut, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yang mayoritas sahamnya dipegang oleh PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), mempertahankan posisinya sebagai emiten dengan kapitalisasi pasar besar.
Pada perdagangan Selasa, 30 September 2025, saham AMMN ditutup di harga Rp7.225 per saham, mencatatkan kenaikan harian 2,85%. Secara jangka menengah, AMMN membukukan kenaikan harga saham sebesar 56,72% dalam enam bulan terakhikinerja solid meskipun masih di bawah BRMS dan ARCI.
Menariknya, meskipun harga saham AMMN telah naik tajam pasca-rally emas, secara year to date (sejak awal tahun), harganya justru mencatatkan penurunan sebesar 14,75%. Hal ini mengindikasikan bahwa harga AMMN bergerak lebih dinamis dipengaruhi oleh faktor-faktor internal perusahaan dan proyek strategis, selain hanya pergerakan harga komoditas.
Sebagai perusahaan yang tidak hanya menambang tetapi juga melakukan kegiatan pemurnian emas di Nusa Tenggara Barat, AMMN memiliki keunggulan integrasi hilirisasi. Prospek jangka panjang AMMN tidak hanya didukung oleh harga emas, tetapi juga oleh kemajuan proyek smelter dan efisiensi operasional di konsesi tambang mereka.
Emiten pendatang baru, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), anak usaha MDKA, yang baru mencatatkan IPO pada 23 September 2025, menunjukkan sambutan positif dari pasar. Dengan proyek emas menjanjikan di Gunung Pani, Gorontalo, EMAS langsung mencatatkan kenaikan harga 1,11% dari harga penawaran awal, ditutup di Rp3.640 per saham pada penutupan perdagangan 30 September.
Kinerja positif saham-saham tambang emas ini menggarisbawahi kepercayaan investor terhadap prospek industri emas Indonesia, baik dari sisi hulu pertambangan hingga hilirisasi, di mana AMMN siap mengambil peran utama.(AM)
What's Your Reaction?






