Anggota DPRD Hasanuddin Soroti Kesulitan Masyarakat Dapatkan Solar di Wilayah Timur Sumbawa
Anggota DPRD Hasanuddin Soroti Kesulitan Masyarakat Dapatkan Solar di Wilayah Timur Sumbawa
Sumbawa. Amarmedia.co.id- Anggota DPRD Kabupaten Sumbawa dari Partai Nasdem Hasanuddin SE menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi lapangan khususnya terkait masalah distribusi bahan bakar minyak (BBM) solar, dan dampaknya terhadap masyarakat, khususnya nelayan dan petani
"Masalah utama masyarakat di wilayah timur Sumbawa meliputi kecamatan Tarano, Empang dan Plampang adalah ketersediaan solar yang sangat terbatas dan sangat mahal menyebabkan kesulitan bagi petani dan nelayan untuk menjalankan aktivitas mereka. Hal ini berdampak pada gagal panen dan kesulitan ekonomi bagi masyarakat" ujarnya di Sumbawa Kamis 12 September 2024
Dirinya meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa agar proaktif dalam mengatasi masalah ini. Kebijakan-kebijakan yang diambil dianggap tidak efektif dan justru memberatkan masyarakat.
"Keadaan dilapangan yang saya lihat puluhan Bagang dan kapal nelayan tidak lagi bisa melaut karena tidak tersedianya solar di SPBU yang ada di kecamatan Tarano dan Plampang. Kalaupun ada harga yang bisa dibeli sangat mahal bisa 10.000 sampai 12.000 perliter sementara Harga Solar kita Rp 6800/liter. Ini sangat menyakitkan nelayan dan petani kita".ujarnya.
Daeng Unding akrab disapa mengharapkan agar ada solusi jangka pendek seperti memastikan ketersediaan solar untuk kebutuhan di wilayah timur Sumbawa. Sementara SPBU yang ada belum bisa menyalurkan Solar karena kena sanksi Pertamina akibat tidak patuh dengan regulasi. Kami harapkan ada dispensasi terlebih dahulu kepada masyarakat nelayan dan petani di wilayah timur agar bisa membeli Solar di SPBU luar Kecamatan Tarano dan Plampang seperi di SPBU Lape meskipun ini jaraknya sangat jauh. "Sudah lebih dari sebulan masyarakat kita kesulitan untuk mendapatkan solar. Untuk satu Bagang saja per 25 hari mereka membutuhkan solar rata - rata 800 liter, belum kapal nelayan lainnya. belum petani yang membutuhkan untuk mengairi sawah dengan mesin air bahkan bisa gagal panen karena tidak bisa diairi. Nelayan saat ini sudah tidak melaut karena nggak ada solar" ungkap Daeng Unding.
Dikonfirmasi terpisah Sales Branch Manager Pertamina wilayah Sumbawa Tommy mengatakan bahwa Stok solar di SPBU Tarano dihentikan karena pengusaha SPBU tersebut lalai dalam menerapkan digitalisasi dalam penjualan .Dengan Digitalisasi dapat dikontrol kemana Solar ini dijual. Karena ini barang Subsidi maka dipastikan bahwa Solar tepat sasaran untuk kebutuhan kendaraan wajib masyarakat dan juga petani dan nelayan " Sementara ini belum tersedia di SPBU Tarano, Solar ready di SPBU Lape, silahkan untuk non kendaraan wajib membawa rekomendasi dari dinas terkait " ujar Tommy (AM)
What's Your Reaction?